Udara panas di jantung Jakarta menemani Reza duduk di halaman kampusnya. Ada seorang wanita yang ditunggunya.
“sayaaanggg…” kata Laura sambil menepuk pundak Reza.
“bikin kaget aja” balas Reza.
Kemudian Laura duduk disamping Reza. Laura melihat Reza yang sedang diam berfikir dan Laura tahu apa yang di fikirkan Reza.
“Masih mikirin masalah itu?” Tanya Laura.
`Reza hanya melirik Laura dan kembali diam dengan tatapan kosong.
“Udah gak usah mikirin masalah itu lagi, lagian aku-nya juga gak apa-apa ko.” kata Laura.
Laura adalah kekasih Reza namun mereka di takdirkan untuk berbeda iman, itu lah masalah yang difikirkan Reza. Sebenarnya Laura adalah anak dari pasangan yang berbeda iman juga. Ayah dan Ibu Laura berbeda keyakinan. Ayah Laura adalah seorang muslim dan Ibunya bukan seorang muslim. Keinginan dari Ayah Laura adalah menjadikan Laura sebagai muslimah, namun sayang Ayah Laura meninggal. Mereka sudah berpacaran 2 tahun, Reza selalu disambut ramah jika Reza datang di rumah Laura namun saat Laura di kenalkan kepada orang tua Reza, Laura tidak mendapatkan hal yang sama dengan apa yang Reza dapat saat Reza datang ke rumah Laura.Itu lah yang difikirkan Reza, bagaimana caranya agar Orangtua Reza bisa menerima Laura.
“udah ya.. gak usah difikirin lagi, Tuhan itu tahu yang paling baik untuk umatnya.”Kata Laura.
“iya nek..”jawab Reza sambil menjulurkan lidah nya.
Jodoh diberikan Tuhan dengan cara apa saja, diawali dengan rasa kesal, diawali dengan baik-baik, bahkan diawali dengan ketidaksengajaan pun bisa terjadi. Reza dan Laura dipertemukan dengan cara yang agak sedikit berbeda. Pada waktu itu, pada saat Orientasi kampus(maklum waktu itu kedua nya mahasiswa baru) Reza dan Laura sama-sama terlambat dan mereka pun dihukum oleh seniornya. Sebenarnya yang seharusnya dihukum adalah Reza tapi karna Reza mengatakan alasannya terlambat gara-gara Laura maka Laura pun ikut dihukum.
No comments:
Post a Comment